BAB I
PENDAHULUAN
Hadits merupakan sumber syari’at Islam kedua setelah Al-Quran. Keberadaannya telah disepakati sebagai pedoman dalam penetapan hukum, baik ubudiah maupun mu’amalah. Bila Al-Quran diterima sebagai sebagai sumber hukum dengan qath’iyyul wurud (mutawatir turunnya), tidak demikian dengan Hadits.
Penerimaan keshahihan sebuah Hadits harus melalui penelitian yang akurat dan otentik, baik dari aspek sanad, perowi maupun matannya, sehingga benar-benar yakin akan kualitas keshahihannya.
Banyak sekali tokoh yang meriwayatkan hadis, semasa hidupnya memiliki peranan penyebaran agama Islam, mulai dari Nabi Muhammad SAW sendiri, para sahabat yang diangkat menjadi Khalifah, dan para sahabat yang menjadi perawi hadis. Dalam makalah ini, akan dibahas tokoh perawi hadis yang merupakan perawi hadis terbanyak, yang berjumlah 5374 hadis. Abu Hurairah, yang juga dikenal sebagai Bapak Kucing, karena rasa sayangnya terhadap kucing. Abu Hurairah sering juga disebut Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi (lahir 598 – wafat 678).
Ibnu Hisyam berkata bahwa nama asli Abu Hurairah adalah Abdullah bin Amin. Beliau berasal dari kabilah Bani Daus. Tulisan sederhana ini akan meyoroti Abu Hurairah, seorang shahabat yang paling banyak meriwayatkan Hadits, namun kemudian ada golongan yang menuduh Hadits riwayatnya mardud (ditolak) karena alasan yang diada-ada.
BAB II
PEMBAHASAN
- Biografi Abu Hurairah
Nama Lengkap Abu Hurairah adalah Abdur-Rahman Bin Shakhr ad-Dausi al Yamani. Pada masa jahiliyah namanya adalah abdul Syams, kemudian Rosulullah SAW memberi nama Abdur-Rahman kepadanya, meskipun ia lebih dikenal dengan julukannya, yaitu Abu Hurairah. Dijuluki seperti itu karena beliau memiliki seekor kucing kecil yang selalu diajaknya bermain-main pada siang hari atau saat menggembalakan kambing-kambing milik keluarga dan kerabatnya, dan beliau simpan di atas pohon pada malam harinya. Tersebut dalam Shahihul Bukhari, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memanggilnya, “Wahai, Abu Hir”. Ibunya bernama Maimunah yang masuk islam berkat seruan Nabi, Abu Hurairah lahir tahun 21 sebelum hijrah ( Th 602 M ) .
Dan beliau meninggal di madinah pada tahun 59H atau 679 M.
Adapun, Abu Hurairah masuk islam diantara para Ulama’ berbeda beda pendapat. Ada sumber yang menyatakan bahwasannya Abu Hurairah masuk Islam sebelum Hijrah atas dorongan Thuifail Bin Amr. Namun sumber ini menurut Mahmud Abu Rayyah tidak dapat dipercaya karena perowinya, yaitu Muhammad Bin As-Siba’i Al-Kalbi bukanlah sumber yang dapat dipercaya dimata para ahli biografi klasik.
Ketika Abu Hurairah pergi bersama Thufail bin Amr ke Makkah, Nabi Muhammad mengubah nama Abu Hurairah menjadi Abdurrahman (hamba Maha Pengasih). Ia tinggal bersama kaumnya beberapa tahun setelah menjadi muslim, sebelum bergabung dengan kaum muhajirin di Madinah tahun 629.
Abu Hurairah pernah meminta Nabi untuk mendoakan agar ibunya masuk Islam, yang akhirnya terjadi. Ia selalu menyertai Nabi Muhammad sampai dengan wafatnya Nabi tahun 632 di Madinah.
Rosulullh SAW mengutus Abu Hurairah bersama Al al Hadhrami ke Bahrain untuk menyebarkan islam dan mengajar kaum muslimin tentang persoalan persoalan agama mereka, kemudian ia meriwayatkan hadits dari Rosulullh SAW dan memberi fatwa kepada masyarakat luas. Pada masa Umar r.a, Abu Hurairah diangkat sebagai penguasa ( Gubernur ) di Bahrain. Dan Saat Umar bermaksud mengangkatnya lagi untuk yang kedua kalinya, ia menolak. Ketika perselisihan terjadi antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan, ia tidak berpihak kepada salah satu di antara mereka.
2. Peranan Abu Hurairah
Dalam Meriwayatkan Hadits
Abu Hurairah bersahabat dengan rosulullah SAW, selama empat tahun. Ia mendengar banyak hadits dari Beliau, menyaksikkan Sunah secara detail, memeperhatikan penerapan syariat Islam dan mengetahui kedudukan beliau SAW, Rosulullah SAW tidak menunda nunda pemberian jawaban kepada Abu Hurairah terhadap hal yang ia tanyak kepada beliau karena beliau mengetahui ia mempunyai semangat untuk menuntut ilmu.
Ada enam sahabat yang tergolong banyak dalam menerima dan meriwayatkan hadits dari Nabi SAW. Mereka adalah Abu Hurairah, beliau meriwayatkan 5374 hadits, Abdullah Bin Umar meriwayatkan 2630 Hadits, Anas Bin Malik meriwayatkan 2286 Hadits, Aisah Umm Al-Mukminin meriwayatkan 2210 hadis, Abdullah Bin Abbas meriwayatkan 1660 Hadis, dan Jabir Bin Abdullah meriwayatkan 1540 Hadits.
Pengakuan terhadap kejujuran Abu Hurairah, dapat kita perhatikan beberapa sikap para sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in atas beliau yang disampaikan oleh para ulama’. Yang semua itu menunjukkan kemuliaan Abu Hurairah, keandalan dan kuatnya hafalan beliau.
Pengakuan Dari Para Sahabat
1. Thalhah bin Ubaidillah Al Quraisy adalah salah seorang dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Dia memberikan rekomendasi (tautsiq) kepada Abu Hurairah, sebagaimana diriwayatkan Imam Tirmidzi lewat jalan periwayatan Malik Ibnu Abu Amir rahimahullah.
2. Marwan bin Hakam pernah menguji tingkat hafalan Abu Hurairah terhadap hadits Nabi. Marwan memintanya untuk menyebutkan beberapa hadits, dan sekretaris Marwan mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan memanggilnya lagi dan Abu Hurairah pun menyebutkan semua hadits yang pernah ia sampaikan tahun sebelumnya, tanpa tertinggal satu huruf.
3. Dalam lafazh yang diriwayatkan Al Baihaqi rahimahullah, terdapat tambahan berharga, dalam Al Madkhal dari jalan periwayatan Asy’ats, dari bekas budak (maula) Thalhah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Abu Hurairah sedang duduk-duduk. Tiba-tiba, seseorang melintas di hadapan Thalhah, seraya berkata kepadanya, ”Abu Hurairah telah memperbanyak hadits.” Thalhah Radhiyallahu 'anhu menjawab, ”Kami telah mendengar sebagaimana yang ia dengar, akan tetapi ia sangat kuat hafalannya dan kami telah lupa.”
4. Imam syafii pernah berkata “ Abu Hurairah adalah orang yang paling banyak menghafal hadis bila dibandingi dengan perowi perawi di masanya”
3. Kritik Terhadap Abu Hurairah
Ada beberapa kritik terhadap Abu Hurairah, ada yang menentang hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah adalah mengada ada, akan tetapi ada juga yang mendukung hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, diantaranya adalah:
1. Ada sejumlah intelektual Muslim yang terang-terangan menyerang Abu Hurairah dan berupaya melemahkan reputasinya sebagai perawi hadis yang handal. Tetapi, tidak sedikit pula jumlah ulama dan intelektual yang membelanya dari segala cela.Adalah Mahmud Abu Rayyah, seorang intelektual asal Mesir, yang paling bersemangat melontarkan kritik terhadap Abu Hurairah. Kritik Abu Rayyah itu ia tuliskan dalam bukunya Adhwa ala esSunnah al-Muhammadiyah. Segala argumen yang diajukan oleh Abu Rayyah dalam bukunya itu untuk memperkuat asumsinya bahwa himpunan hadis bukanlah kata-kata atau perbuatan Nabi SAW. Namun, merupakan sebuah rekayasa orang-orang yang sezaman dengan Nabi dan generasi sesudahnya untuk menciptakan hadis. salah satu serangan yang ia dilancarkan bermula dari pertanyaan, seberapa lama Abu Hurairah hidup bersama Nabi? Melalui data yang didapatkan, Abu Rayyah menyimpulkan bahwa Abu Hurairah hidup bersama Nabi SAW dalam waktu yang relatif singkat, yakni 1 tahun 9 bulan. Jadi, menurutnya, tidak mungkin Abu Hurairah mampu meriwayatkan hadis Nabi sebanyak 5.374 dalam waktu sesingkat itu. Tidak berhenti di situ, Abu Rayyah bahkan menuding Abu Hurairah sebagai orang yang rakus. Keberadaannya menyertai Nabi hanya untuk mencari makanan. Dalam beberapa riwayat dikisahkan, Abu Hurairah banyak makan, terutama hidangan dari susu dan daging.Pandangan tersebut direspons berbagai kalangan ulama besar. Mereka menyodorkan riwayat-riwayat berbeda. Termaktub dalam Musnad Ahmad bin Hanbal jilid ke-2, Abu Hurairah berkata. “Aku bersama Nabi selama tiga tahun.”
2. Dalam bukunya Abu Rayyah meragukan hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, dengan menumbuhkan kecurigaan terhadap kenyataan bahwa jumlah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah lebih banyak dibandingkan dengan jumlah hadis yang diriwayatkan oleh para sahabat yang disibukkan oleh persoalan-persoalan pemerintahan danpolitik.
3. Abu Hurairah seorang yang senantiasa lebih mengutamakan untuk menyertai Rasulullah dari pada mengenyangkan perutnya. Ia tidak disibukkan oleh perkara yang menyibukkan saudara-saudaranya dari kaum muhajirin dan anshor. Ia mendengarkan apa yang tidak mereka dengar. Pikirannya yang kosong dari berbagai kesibukan membuatnya hafal apa yang tidak mereka hafal. Para sahabat tabi’in dan ulama menjadi saksi untuknya tentang kekuatan hafalannya.
4. Tentang banyaknya hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a., Dr. al-A’zhami melakukan penelitian, bahwa jumlah 5.000-an hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah adalah jika dihitung hadis yang substansinya diulang-ulang. Jika penghitungan dilakukan dengan mengabaikan hadis-hadis yang diulang-ulang substansinya, maka hadis dari Abu Hurairah yang ada dalam Musnad dan Kutub as-Sittah tinggal 1336. kadar ini, kata Ali as-Salus, bisa dihafal oleh pelajar yang tidak terlalu cerdas dalam waktu kurang dari satu tahun.
5. Menurut Dr. Quraish Shihab dalam bukunya Sunnah-Syiah Berangandengan Tangan ! Mungkinkakh? Kajian Atas Konsep dan Pemikiran, memberikan perhitungan matematis untuk menyalahgunakan kritik Abu Rayyah, hampir sama dengan yang ia dengar atau lihat menyangkut Nabi rata rata sebanyak lima informasi ( hadis ) dalam sehari, berarti dalam setahun ia mampu menyampaikan 365 X 5 yakni sama dengan 1825 Hadis. Dengan semikian, Abu Hurairah yang hidup bersama Nabi selam empat tahun berpotensi untuk meriwayatkan Hadis sebanyak 7300 , jumlah ini jauh lebih banyak dari yang dinisbatkan kepada Abu Hurairah yang dinyatakan 5374 hadis. Disamping itu, perlu diingat bahwa ada sekitar delapan ratus orang romawi yang meriwayatkan dari Abu Hurairah. Tentu saja kalau ada kelemahan kecil atau besar dalam riwayat riwayat itu, maka tidak semua harus di pikul oleh Abu Hurairah
6. Selain tuduhan itu, ada tuduhan korupsi pada waktu menjabat sebagai gubernur di bahrain, menjelang akhir masa jabatan umar memanggil pulang abu Hurairah ke Madinah. Beliau menanyakn asal muasal uang sepuluh dinar yang ada dalam simpanan sang gubernur, “Uang itu berasal dari hasil penjualan anak anak kuda milikku”, jawab Abu Hurairah. Serahkan uang itu ke baitul maal”,perintah Umar. Ia selalu menginggatkan para pembantunya agar tidak memperkaya diri dan hanya memiliki sebanyak dua setel, baik ketika diangkat maupun ketika mengakhiri jabatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ajaj, Muhammad Al khatib AS-Sunnah Qablat_Tadwin ( 1401-1981M)Terj. AH Akrom Fahmi. Jakarta: Gema Insan Press, 1999.
\Pustaka Imam Syafi’i.com, Diakses pada tanggal 31 Oktober 2011
Ahmad, Muhammad Ulumul Hadist , Bandung : Pustaka Setia, 2004
Juynboll, GHA, Kontroversi Hadis di Mesir ( 1890-1960) Terj. Ilyas Hasan. Bandung: Mizan, 1999.
http://en.wikipedia.org/wiki/biografiAbuHurairah diakses Tanggal 31 Oktober 2011
CD Hadis Mausuah
Ya’qub, Ali Musthafa. Kritik Hadis. Jakarta: Pustaka Fisdaus, 2000
http://almanhaj.or.id/content/3092/slash/0 diakses pada tanggal 31 oktober 2011 http://en.wikipedia.org/wiki/biografiAbuHurairah diakses Tanggal 31 Oktober 2011
http://almanhaj.or.id/content/3092/slash/0 diakses pada tanggal 31 oktober 2011
www.elitha_eri.net/2007/06/28/biografi-singkat-abu-huarairah/ diakses pda tanggal 1 Desember 2011
http://syiahali.wordpress.com/2010/07/04/abu-hurairah
http://www.facebook.com/topic.php?
uid=323102973263&topic=14029
Shihab, M. Quraish. Sunah Syiah Berangandengan Tangan!
Mungkinkah?Kajian atas Konsep dan pemikiran Jakarta : Lentera Hati, 2007.
Amin, Kamarudin, Mengkaji
Kembali Keakuratan Metode Kritik Hadis, Jakarta: Hikmah, 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar