Selasa, 27 Desember 2011

PENELITIAN KUALITATIF

PEMBAHASAN

 A. Pengertian Deskriptif Kualitatif
           Pengertian Deskriptif Kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati.” Sama halnya menurut arif Furchan, Pendekatan kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan prilaku yang dapat diamati dari subyek itu sendiri. 
             Begitu juga menurut Kasiran dalam bukunya Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitaif, Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan kewajaran atau sebagimana adany ( natural setting) dengan tidak dirubah dalam bentuk simbol atau bilangan, sedangkan perkataan penelitian pada dasarnya berarti rangkaina keggiatan atau proses pengungkapan rahasia sesuatu yang belum diketahui dengan mempergunakan cara bekerja atau metode yang sistematis, terarah dan dapat dipertanggungjawabkan. 

B. Ciri Khusus Deskriptif Kualitatif
             Adapun deskripsi kualitatif ini memiliki ciri ciri sebagai berikut yaitu sebagimana dalam buku yang berjudul Tehnik Penulisan Laporan, Ahmad Sonhaji menjelaskan ciri-ciri penelitian kualiatif antara lain: 

  1. Desain penelitian bersifat lentur dan terbuka. 
  2. Data penelitian diambil dari data alami (natural setting). 
  3. Data yang dikumpulkan meliputi data deskriptif dan reflektif. 
  4. Lebih mementingkan proses daripada hasil. 
  5. Sangat mementingkan makna (meaning). 
  6. Sampling dilakukan secara internal yang didasarkan pada subyek yang memiliki informasi yang paling representatif. 
  7.  Analisa data dilakukan pada saat setelah pengumpulan data. 
  8.  Kesimpulan dari penelitian kualitatif dikonfirmasikan dengan informan. 

Dalam buku yang lain memberikan ciri ciri penelitian Kualitatif sebagai berikut :

  1.  Dalam penelitian kualitatif data dikumpulkan dalam kondisi yang asli atau alamiah (natural setting).
  2.  Peneliti sebagai alat penelitian, artinya peneliti sebagai alat utama pengumpul data yaitu dengan metode pengumpulan data berdasarkan pengamatan dan wawancara
  3.  Dalam penelitian kualitatif diusahakan pengumpulan data secara deskriptif yang kemudian ditulis dalam laporan. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. 
  4.  Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil, artinya dalam pengumpulan data sering memperhatikan hasil dan akibat dari berbagai variabel yang saling mempengaruhi. 
  5. Latar belakang tingkah laku atau perbuatan dicari maknanya. Dengan demikian maka apa yang ada di balik tingkah laku manusia merupakan hal yang pokok bagi penelitian kualitatif. Mengutamakan data langsung atau “first hand”. Penelitian kualitatif menuntut sebanyak mungkin kepada penelitinya untuk melakukan sendiri kegiatan penelitian di lapangan. 
  6. Dalam penelitian kualitatif digunakan metode triangulasi yang dilakukan secara ekstensif baik tringulasi metode maupun triangulasi sumber data. 
  7. Mementingkan rincian kontekstual. Peneliti mengumpulkan dan mencatat data yang sangat rinci mengenai hal-hal yang dianggap bertalian dengan masalah yang diteliti. 
  8. Subjek yang diteliti berkedudukan sama dengan peneliti, jadi tidak sebagai objek atau yang lebih rendah kedudukannya. 
  9. Mengutamakan perspektif emik, artinya mementingkan pandangan responden, yakni bagaimana ia memandang dan menafsirkan dunia dan segi pendiriannya. 
  10. Verifikasi. Penerapan metode ini antara lain melalui kasus yang bertentangan atau negatif. 
  11. Pengambilan sampel secara purposive( surposive sampling ). Metode kualitatif menggunakan sampel yang sedikit dan dipilih menurut tujuan penelitian. 
  12. Menggunakan “Audit trail”. Metode yang dimaksud adalah dengan mencantumkan metode pengumpulan dan analisa data. 
  13. Mengadakan analisis sejak awal penelitian. Data yang diperoleh langsung dianalisa, dilanjutkan dengan pencarian data lagi dan dianalisis, demikian seterusnya sampai dianggap mencapai hasil yang memadai. 
  14. Teori bersifat dari dasar. Dengan data yang diperoleh dari penelitian di lapangan dapat dirumuskan kesimpulan atau teori. 


 C. Macam Macam Penelitian Kualitatif
Macam macam penelitian kualitatif adalah :
1. Biografi Penelitian
           biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri. 
2. Fenomenologi Penelitian
           fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji.  
3. Grounded theory
           Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari. 
 4. Etnografi Etnografi
             adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.
5. Studi kasus
               Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu. “Penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit tersebut.” Tujuan dari studi kasus adalah “untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan sesuatu unit social : individu, kolompok, lembaga atau masyaraka” . 

 D. Contoh Judul dan Permasalahan Dalam Penelitian Deskriptif Kualitatif
1) Contoh Judul Banyak sekali contoh judul penelitian yang menggunakan deskripsi kualitatif diantaranya adalah :

  • Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan Konseling Di SMA 2 Kediri Tahun 2011 . 
  • Upaya Guru Dalam Membina Akhlahul Karimah Di RA...Tahun 2011 
  • Metode Cerita dalam Pembelajaran di MIN Tahun 2011 
  • Peranan Guru PAI dalam menigkatkan Ukhuwah Islamiyah Di...Tahun 2011 

 2) Masalah Dalam Penelitian Kualitatif
               Dalam penenlitian Kualitaif masalah yang dibawa harus oleh peneliti masih remang remang, bahkan gelap komplek dan dinamis, oleh karena itu masih bersifat sementara, tentatif dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan.
                Akan ada tiga kemungkinan masalah yang akan dibawa oleh peneliti :

  1. Masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian sama. Dengan demikian judul proposal dengan judul laporan sama 
  2.  Masalah yang dibawa oleh peneliti berkembang, yaitu memperluas dan mendalam masalah yang disiapkan. Dengan demikian tidak terlalu banyak perubahan sehingga judul penelitian cukup disempurnakan. 
  3.  Masalah yang dibawa oleh peneliti dilapangan berubabh total sehingga harus ganti masalah, Dengan demikian judul penelitiantidak sama dan judulnya diganti. 


 E. Variabel, Teori dan Hipotesis Dalam Deskriptif Kualitatif

1. Variabel Pemahaman terhadap variabel dan hubungan antar variabel merupakan salah-satu kunci penting dalam penelitian. Posisi variabel yang senteral menempatkannya sebagai dasar dari semua proses peneltian; mulai dari perumusan masalah, perumusan hipotesis, pembuatan instrument pengumpul data, sampai pada analisisnya. Sehubungan dengan posisi penting ini, variabel menjadi penting artinya untuk menentukan bermutu-tidaknya suatu hasil penelitian. 
            Secara leksikal, istilah variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat beragam (bervariasi). Arti kata ini menunjukkan bahwa variable merupakan sesuatu yang di dalamnya terdapat atribut-atribut, unit-unit, dimensi-dimensi atau nilai-nilai yang beragam. Kerlinger mendefinisikan variabel sebagai ‘suatu sifat yang dapat memiliki bermacam nilai”, atau “simbol/lambang yang padanya dilekatkan bilangan atau nilai”.Pada hakikatnya, setiap variabel adalah suatu konsep, yaitu konsep yangbersifat khusus yang mengandung variasi nilai. maksudnya konsep yang sudah sangat dekat dengan fenomena-fenomena atau obyek-obyek yang teramati. Jadi konsep variabel itu merupakan sebutan umum yang mewakili semua atribut, dimensi atau nilai yang perlu diamati. Karena itu tidak semua konsep disebut variabel, karena masih terdapat konsep-konsep yang tidak mengandung memenuhi ciri seperti itu. 
 2. Teori Pengertian teori menurut Marx dan Goodson (1976, dalam Lexy J. Moleong, 1989)
             ialah aturan menjelaskan proposisi atau seperangkat proposisi yang berkaitan dengan beberapa fenomena alamiah dan terdiri atas representasi simbolik dari

  1.  Hubungan-hubungan yang dapat diamati diantara kejadian-kejadian (yang diukur),
  2.  Mekanisme atau struktur yang diduga mendasari hubungan-hubungan demikian, dan 
  3. Hubungan-hubungan yang disimpulkan serta mekanisme dasar yang dimaksudkan untuk data dan yang diamati tanpa adanya manifestasi hubungan empiris apa pun secara langsung. 

 Fungsi teori paling tidak ada empat, yaitu:

  • Mensistematiskan penemuan-penemuan penelitian, 
  •  Menjadi pendorong untuk menyusun hipotesis dan dengan hipotesis membimbing peneliti mencari jawaban-jawaban, 
  • Membuat ramalan atas dasar penemuan, menyajikan penjelasan dan, dalam hal ini, untuk menjawab pertanyaan ‘mengapa’. 

           Penelitian kualitatif dapat bertitik tolak dari suatu teori yang telah diakui kebenarannya dan dapat disusun pada waktu penelitian berlangsung berdasarkan data yang dikumpulkan. Pada tipe pertama, dikemukakan teori-teori yang sesuai dengan masalah penelitian, kemudian di lapangan dilakukan verifikasi terhadap teori yang ada, mana yang sesuai dan mana yang perlu diperbaiki atau bahkan ditolak Penelitian kualitatif mengenal adanya teori yang disusun dari data yang dibedakan atas dua macam teori, yaitu teori substantif dan teori formal (Lexy J. Moleong, 1989 dan Mubyarto, et al, 1984). 
               Teori substantif adalah teori yang dikembangkan untuk keperluan substantif atau empiris dalam inkuiri suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi, antropologi, psikologi dan lain sebagainya. Contoh: perawatan pasien, hubungan ras, pendidikan profesional, kenakalan, atau organisasi peneliti. Di sisi lain, teori formal adalah teori untuk keperluan formal atau yang disusun secara konseptual dalam bidang inkuiri suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi, psikologi dan sebagainya. Contoh: perilaku agresif, organisasi formal, sosialisasi, autoritas dan kekuasaan, sistem penghargaan, atau mobilitas social. 

Unsur-unsur teori meliputi 
(a) kategori konseptual dan kawasan konseptualnya dan 
(b) hipotesis atau hubungan generalisasi diantara kategori dan kawasan serta integrasi. Kategori adalah unsur konseptual suatu teori sedangkan kawasannya (property) adalah aspek atau unsur suatu kategori. 
 Dasar teoritis dalam pendekatan kualitatif adalah:

1. Pendekatan fenomenologis.
                Dalam pandangan fenomenologis, peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu. 

2. Pendekatan interaksi simbolik. 
              Dalam pendekatan interaksi simbolik diasumsikan bahwa objek orang, situasi dan peristiwa tidak memiliki pengertian sendiri, sebaliknya pengertian itu diberikan kepada mereka. Pengertian yang dlberikan orang pada pengalaman dan proses penafsirannya bersifat esensial serta menentukan. 

3. Pendekatan kebudayaan. 
          Untuk menggambarkan kebudayaan menurut perspektif ini seorang peneliti mungkin dapat memikirkan suatu peristiwa di mana manusia diharapkan berperilaku secara baik. Peneliti dengan pendekatan ini mengatakan bahwa bagaimana sebaiknya diharapkan berperilaku dalam suatu latar kebudayaan 

4. Pendekatan etnometodologi.
           Etnometodologi berupaya untuk memahami bagaimana masyarakat memandang, menjelaskan dan menggambarkan tata hidup mereka sendiri. 
 Etnometodologi berusaha memahami bagaimana orang-orang mulai melihat, menerangkan, dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka hidup. Seorang peneliti kualitatif yang menerapkan sudut pandang ini berusaha menginterpretasikan kejadian dan peristiwa sosial sesuai dengan sudut pandang dari objek penelitiannya. 

3. Hipotesis

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Walaupun hipotesis penting sebagai arah dan pedoman kerja dalam penelitian, tidak semua penelitian mutlak harus memiliki hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian. Dalam masalah atau tujuan penelitian tampak apakah penelitian menggunakan hipotesis atau tidak.
 Contohnya yaitu Penelitian eksplorasi yang tujuannya untuk menggali dan mengumpulkan sebanyak mungkin data atau informasi tidak menggunakan hipotesis. Hal ini sama dengan penelitian deskriptif, ada yang berpendapat tidak menggunakan hipotesis sebab hanya membuat deskripsi atau mengukur secara cermat tentang fenomena yang diteliti, tetapi ada juga yang menganggap penelitian deskriptif dapat menggunakan hipotesis. Sedangkan, dalam penelitian penjelasan yang bertujuan menjelaskan hubungan antar-variabel adalah keharusan untuk menggunakan hipotesis.
 Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu:
 1. Untuk menguji teori,
2. Mendorong munculnya teori,
3. Menerangkan fenomena sosial,
4. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
5. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.

 F. Pengumpulan Data, Analisis Data dan Penyusunan Laporan

            Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dilapangan dalam rangka menjawab Fokus penelitian , maka dipergunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Wawancara
              Wawancara atau interviu adalah “suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi “ atau dapat diartikan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan Tanya jawab antara peneliti dengan obyek yang diteliti. Dalam metode ini kreatifitas pewawancara sangat diperlukan karena dapat dikatakan bahwa hasil interview yang diteliti banyak bergantung pada kemampuan penyelidik untuk mencari jawaban, mencatat dan menafsirkan setiap jawaban. “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu untuk memperoleh informasi dari teori wawancara.” Ada beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstuktur, semiterstuktur dan tidak terstuktur 

b. Observasi
                  “Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan disengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang diselidiki.”
 Ada bermacam macam observasi yaitu :

  1. Observasi Partisipatif adalah peneliti terlibat dengan kegiatan sehari hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Ini juga dibagi empat yaitu partisipasi pasif, moderat, aktif lengkap. 
  2. Observasi terus terang atau samar samar adalah peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahkan ia sedang melakukan penelitian. 
  3. Observasi tak berstuktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistimatis tentang apa yang akan diobservasi. 


c. Dokumentasi
                     “Pengertian dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.” “Dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi.. Sumber ini terdiri dari dokumen dan rekaman.” 

 2) Analisis
              Analisis data adalah proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan yang lain yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahan agar dapat diprensentasikan semuanya pada orang lain. “Analisa data merupakan proses pengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.” Analisis diamati dengan mempelajari seluruh data dari berbagai sumber setelah itu mengadakan reduksi data dengan membuat rangkuman inti, langkah selanjutnya menyusun dalam satuan-satuan yang kemudian dikategorikan dalam satu kelompok yang sama, kemudian pemeriksaan keabsahan data dan tahap yang terakhir disimpulkan.

 3) Pengecekan Keabsahan Data
               Pengecekan dan keabsahan data untuk memperoleh kesimpulan yang tepat dan obyektif, dipadukan kredibilitas data dimaksudkan dalam rangka membuktikan bahwa apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan kenyataan apa yang ada di setting.
 Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan beberapa cara:

  1. Perpanjangan Keikutsertaan Perpanjangan keikutsertaan peneliti waktu pengamatan dilapangan akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan. Teknik ini untuk melihat keabsahan dari data data yang telah didapat. 
  2.  Ketekunan Pengamatan Ketekunan pengamatan adalah menemukan ciri-ciri dan unsur unsur-unsur dalam situasi yang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci serta bersinambungan terhadap faktor-faktor yang muncul kemudian menelaah secara rinci. Ketekunan pengamatan ini dengan membandingkan data dari hasil wawancara dengan dokumen yang ada atau dengan observasi. 
  3. Tringulasi Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. 

Dalam hal ini peneliti menggunakan:

  • Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data. 
  • Membandingkan data hasil pernyataan dengan informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. 
  • cMembandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen. 


4. Pemeriksaan Sejawat
              Melalui Diskusi Teknik ini dilakukan dengan cara menampung hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analistik dengan rekan-rekan sejawat.

 4) Penyusunan laporan Ada beberapa tahapan sebelum menyusun laporan Penelitian yaitu:

1. Tahap sebelum ke lapangan

  • Penyusunan proposal 
  • Menentukan fokus penelitian 
  •  Konsultasi fokus penelitian 
  •  Konsultasi fokus penelitian kepada dosen pembimbing untuk mengurus surat izin penelitian seminar proposal 
  • Memilih lapangan Penelitian 
  • Memilih dan memanfaatkan informasi 
  • Menyiapkan perlengkapan penelitian 

 2. Tahap pekerjaan lapangan Tahap pekerjaan lapangan meliputi pengumpulan data dan informasi terkait dengan fokus penelitian dan pencatatan data.

 3. Tahap analisis data

  •  Kegiatan analisis data 
  • Penafsiran data 
  •  Pengecekan keabsahan temuan data 
  • Memberi makna 

 4. Tahap penulisan laporan

  •  Penyusunan hasil penelitian. 

Ada dua pendekatan dalam menulis laporan :

  • Menulis laporan segaimana pembaca sedang memecahkan teka teki silang denga peneliti 
  • Menyajikan ringkasan garis besar temuan kemudian menyajikan temuan yang mendukung kesimpulan. 

 b. Konsultasi hasil penelitian
c. Perbaikan hasil konsultasi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”. ( Jakarta: Rineka Cipta, 1993) Furchan, Arif, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Surabaya: Usaha Nasional, 1992) http://elqorni.wordpress.com/2009/06/26/metode-penelitian-kualitatif/, diakses 10 Des 2011 http://elqorni.wordpress.com/2009/06/26/metode-penelitian-kualitatif/, diakses 09 Des 2011 http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis, diakses 10 des 2011
http://www.infodiknas.com/metodologi-penelitian-kualitatif-rulam-ahmadi/, diakse 10 Des 2011 http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/116-metode-penelitian-kualitatif.html, diakses 09 Des 2011 http://www.scribd.com/doc/21945521/VARIABEL-PENELITIAN, diakses 10 Des 2011
images.purbayubs.multiply.multiplycontent.com, diakse 10 Des 2011
Kasiran, Metodologi Penelitian Kuantatif Dan Kualitaif ( Malang: Uin Pres, 2010)
Ketut, Dewa Sukardi. “Pengantar Teori Konseling”( Jakarta : Ghalia Indonesia, 1985)
Moleong, Lexy J. “Metode Penelitian Kualitatif”,( Bandung: Remaja Rosda Karya. 2000)
Nasution .”Metode Research”.(Jakarta: Bumi Aksara, 2003)
 Sonhaji, Ahmad. “Teknik Penulisan Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan”,( Malang: Kalimasada Press, 1996)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B ( Bandung: Alfabeta,2009)
 Suryabrata, Suharsimi , “Metodologi Penelitian ,( Jakarta: Rajawali Pres,1998)
Usman, Husaimi “Metodologi penelitian sosilal”,( Jakarta: Bumi Aksara,2003) Walgito, Bimo.”Pengantar teori konseling” .(Jakarta: galia Indonesia ,1985)

6 komentar:

  1. Artikelnya sgt membantu, thanks ya...

    BalasHapus
  2. Maaf pak, mau nanya,, cara buat keabsahan data sperti apa ya pak?

    BalasHapus
  3. Thanks ya, sangat membantu dalam mengerjakan skripsi dan thesis. Kunjungi juga ya CARA DOUNLOWD JURNAL PENELITIAN GRATISSS  

    BalasHapus
  4. Terimakasih.. tulisannya sangat bermanfaat..
    My blog
    My Campus

    BalasHapus
  5. Klo judul saya: evaluasi penertiban angkutan umun yang tidak layak beroperasi di kota Batam, kira" ini berapa fariabel ya.... karena saya kurang paham.. mksih

    BalasHapus